Pengertian Retail
Retail adalah penjualan
dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail
berasal dari bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi
kecil kecil” (Risch, 1991 ). Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail
adalah Semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan
pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan
barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Dalam kamus Bahasa Inggris –
Indonesia, Retail bisa juga di artikan sebagai “Eceran”. Pengertian
Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan
jasa secara langsung kepada pelanggan. Pengertian Retailer adalah semua
organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari
retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994).
Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih
retail store antara lain meliputi:
1. Harga.
Ada retail store yang memasang harga mati seperti
supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel
atau dapat ditawar (seperti discount store).
2. Kemudahan
Kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah
membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan,
membandingkan, dan memilih).
3. Kualitas produk yang ditawarkan.
4. Bantuan wiraniaga.
Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau
membantu secara aktif.
5. Reputasi
Kejujuran dan kewajaran dalam
jual beli.
6. Nilai yang ditawarkan
Yaitu perbedaan total customer value dan total
customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan
pelanggan dari produk dan jasa, meliputi
product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
7. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.
Pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa
mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.
Definisi E-commerce
Proses pembelian dan
penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet. (Commerce
net ). Suatu jenis mekanisme bisnis elektronik dengan fokus pada transaksi
bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran
barang atau jasa baik antar instansi atau individu dengan instansi (Net-Ready)
Nilai Lebih E-Commerce
- Jangkauan lebih luas (dunia). Tanpa batas-batas wilayah dan waktu.
- Penghematan sumber daya
- Ruang untuk toko (fisik) dan SDM
- Availabilitas :Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak mengenal hari libur, dan hari besar
- Skalabilitas:Dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan.
- No Tax
- Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail.
- Melalui internet konsumen dapat memperoleh aneka informasi barang dan jasa dari berbagai toko dalam berbagai variasi merek lengkap dengan spesifikasi harga, cara pembayaran, cara pengiriman
- Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang perantara.
Kelemahan E-Commerce
- Isu security
- Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
- Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
- Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
- No cash payment.
- Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
- Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.
Perbedaan E-commerce
dengan Retail Konvensional, sebagai berikut :
E-commerce :
- Menggunakan media internet sebagai penghubung jual beli.
- Transaksi dilakukan tidak secara langsung tatap muka dan harganya tidak bisa ditawar seperti halnya contoh : Lazada.co.id, Amazon.com, Rakuten.co.id etc. mereka hanya memiliki discount untuk beberapa barang dengan ketentuan tertentu yang berlaku.
- Pembayarannya menggunakan atm ataupun kartu credit.
- Tidak bisa langsung menyentuh ataupun merasakan kualitas brang secara langsung hanya saja biasanya dijelaskan untuk jenis bahan ataupun barang yang akan dibeli oleh konsumen.
- Karena sistem pengiriman biasanya biaya yang dikeluarkan untuk barang yang akan dibeli belum termasuk pajak untuk proses pengiriman (biaya pengiriman) sesuai dengan dimana konsumen itu tinggal.
- E-commerce pembelanjaannya lebih mudah karena tidak harus keluar rumah atau datang ke toko utnuk membeli barangnya dan bisa dilakukan dimana saja selama ada koneksi internet.
Retail :
- Secara langsung datang pada toko yang dituju sesuai dengan daerah masing-masing konsumen.
- Transaksinya dapat berupa cash ataupun menggunakan kartu kredit maupun debit.
- Barang yang dibeli terlihat langsung dengan kasat mata dan masih bisa mempertimbangkan kualitas barang yang akan dibeli.
- Karena langsung untuk membeli barang yang besar ataupun banyak konsumen harus membawa kenderaan yang lebih besar ataupun minta dianta kerumah seprti contoh : Lemari pakaian, Kulkas, dll.
- Bila retailnya adalah eceran kecil konsumen dapat menawarkan dengan harga yang lebih murah untuk pembelian dengan jumlah banyak. Namun apabila dengan retail besar seperti supermarket mereka sudah mencantumkan harga pas untuk barang tersebut dan tidak dapat ditawar.
Dalam hal yang sama pula uraian perbedaan yaitu dengan
transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa
karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
- Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet,
batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang
ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal
besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet
pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional
cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs
internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh
dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
- Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli
dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya.
Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya
telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang
biasanya dengan kartu kredit.
- Produk digital dan non digital
Produk-produk digital
seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat
dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam
perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi
barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
- Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang
bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti
data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
0 komentar:
Post a Comment